Hari
ini saya tidak ada kuliah dan juga hari ini saya tidak punya agenda yang
mengharuskan saya keluar rumah. Jadi Saya dapat menghabiskan waktu seharian
dirumah :D. Ketika hari menjelang siang, tepat saat pekerjaan dirumah sudah
selesai. Saya menoleh kearah sebuah benda hitam berukuran kurang lebih 60cm x60cm
yang terletak di ruang tengah. Benda itu ajaib, dia bisa menyedot segenap
perhatian umat manusia. Dia juga bisa menunda perjumpaan hamba kepada tuhan-Nya
diwaktu-waktu ibadah. Dia juga penyihir yang jitu, menyihir mata serta akal
manusia untuk patuh kepada pesan-pesan yang disampaikannya. Sudah terbayang
benda apa yang saya maksudkan?
Ya
benar, Benda itu adalah Televisi, Si Kotak kaca ajaib.
Benda
itulah yang sedang saya lihat sekarang. Waktu sekarang menunjukkan pukul 11 siang.
saya berpikir kira-kira tayangan apa yang disajikannya saat ini. Saya mengambil
remote control dan mencoba
memilih-milih tayangan yang ada. Alhasil, yang saya lihat hampir seluruh channel TV menyajikan tayangan gosip.
Beberapa artis sensasional pun menjadi sorotannya.
Saya
menjatuhkan pilihan untuk menyimak berita tentang seorang publik figur yang
cukup kontroversial. Beberapa waktu yang lalu dia mendapatkan penghargaan dalam
kategori “Artis terseksi tahun 2012”. Bukan cuma itu, sebenarnya “Nazar” versi
dirinyalah yang menjadi sorotan utama para awak media. Mau tahu apa nazar yang
akan dipenuhinya jika dia mendapatkan penghargaan tersebut?
Nazarnya
adalah dia bersedia mencium/dicium oleh semua kru TV dimana acara penghargaan
tersebut digelar. Astaghfirullahal
‘adzim.
Zaman
memang sudah edan. Mari kita kembali
ke puluhan tahun silam. Nenek saya pernah bercerita kepada saya betapa sangat
tebalnya batasan antara kaum wanita dan kaum pria pada zamannya. Beliau juga
memberikan gambaran jelas betapa terjaganya interaksi antara wanita dan pria
pada waktu nenek masih muda. Inikah yang dinamakan modernisasi zaman?
Televisilah
yang telah mengambil peran yang besar dalam bobroknya akhlak pemuda negeri ini.
Pagi hari disaat tenaga masih terisi, semangat masih membara, dan pikiran masih
jernih, kita disuguhkan tayangan yang isinya ceramah, thausiyah, dan kultum pagi
hari.
Namun
Ketika malam tiba, ketika tenaga telah terkuras habis, pikiran menjelimet butuh
istirahat, yang kita dapatkan bukan tayangan yang mencerahkan namun kita malah
disuguhkan tayangan yang tidak berbobot. Rata-rata menjual sinetron remaja yang
tidak mendidik, contohnya cerita tentang remaja yang hamil diluar nikah, anak
SD dan SMP terjerat cinta monyet, lalu orangtua yang selingkuh, dan lain
sebagainya.
Terbalik
bukan?
Belum
lagi ditambah betapa eksisnya Grup
Band, Boyband, Girlband dan sejenisnya yang tampil silih berganti seraya menjual
“pesonanya” untuk menjerat remaja-remaja yang sedang mencari panutan dan jati
diri mereka.
Haruskah
penerus bangsa ini bermental tempe yang tiap waktunya diisi dengan kegalauan,
ikut-ikutan mode, lalu menjiplak mutlak idolanya?
Si
Kotak kaca ajaib. Memang mengagumkan.
Ia
membuat para ibu-ibu tidak pergi ke pengajian mingguan malah membahas gosip
yang berlalu barusan..
Ia
membuat para ayah bergadang menonton bola sampai lupa bangun shalat malam..
Ia
membuat para remaja hilang jati dirinya karena sosok artis idola mereka yang
dijadikan panutan..
Ya,
Si Kotak kaca ajaib.
Pikiranku
mengenai benda itu telah membuat lamunan yang cukup jauh, Benda itu masih
menyala, namun sekarang tak terasa telah berganti tayangan. Bukan lagi acara gosip
mengenai artis sensasional ataupun berita pasangan artis yang kawin cerai, namun
benda itu mengabarkan berita duka, puluhan remaja jatuh pingsan ketika
berdesakan menonton aksi panggung artis idolanya.
Remote control
yang sedari tadi berada ditangan saya menjadi penolong keadaan. Dengan satu
“klik” tombol Off, saya bisa
menenangkan pikiran saya.
Ah..
Kotak kaca ajaib,
Beritahu
aku jika tugasmu berganti alih, Bukan lagi menjadi media yang membayangi
kerusakan akhlak, namun berubah menjadi media penyampai kebenaran, pembangun
moral bangsa, atau pemberi pencerahan.
***
0 komentar:
Posting Komentar