Mengenal rasul merupakan sebuah bahasan yang sangat penting dalam
pembinaan keagamaan seorang muslim. Dalam kalimat syahadat kesaksiannya
yang pertama yang dilakukan seorang adalah keyakinan bahwa Allah itu Esa
dan yang kedua adalah keimanan terhadap kerasulan Muhammad SAW. Oleh
karena itu pengenalan terhadap Rasulullah SAW sangat menentukan tingkat
pemahaman, penghayatan dan pengamalan seseorang terhadap ikrar keislaman
mereka, karena dari sinilah terbentuklah kepribadian muslim.
Mengenal rasul menjadi sebuah keperluan yang asasi bagi kaum muslimin
masa kini karena mereka tidak hidup bersama dengan nabi, mereka harus
beriman kepada kerasulan Muhammad SAW dengan keimanan yang
sebenar-benarnya. Inilah sebuah upaya untuk menghayati makna
syahadatain.
Ibnu Qoyyim menerangkan bahwa kebutuhan manusia yang utama adalah
mengenal para rasul dan ajaran yang dibawanya, percaya akan berita dan
yang disampaikannya serta taat pada yang diperintahkan, sebab tidak ada
jalan menuju kebahagiaan dan keberhasilan di dunia dan akhirat kecuali
dengan tuntunan para rosul. Tidak ada pula petunjuk untuk mengetahui
yang baik dan buruk maupun keutamaan yang lain kecuali mengikuti rasul
untuk mendapatkan ridha Allah.
A. Pengertian Rasul, Nabi serta Risalah
Rasul adalah lelaki pilihan dan yang diutus oleh Allah dengan risalah
kepada manusia. Rasul merupakan yang terbaik diantara manusia lainnya
sehingga apa yang dibawa, dikatakan dan dilakukan adalah sesutu yang
terpilih dan mulia dibandingkan dengan manusia lain.
Nabi adalah lelaki pilihan yang diutus oleh Allah mendapatkan wahyu
berupa syariat namun tidak harus disampaikan. Nabi diutus untuk
mengukuhkan syariat sebelumya.
Risalah adalah sesuatu yang diwahyukan Allah SWT berupa prinsip
hidup, moral, ibadah, aqidah untuk mengatur kehidupan manusia agar
terwujud kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Ciri-ciri Rasul:
a. Laki-laki yang berasal dari manusia, QS. Al Kahfi (18) : 110
b. Ma’sum terjaga dari kesalahan, QS. An Najm (53) : 2-5
c. Menjadi suri teladan, QS. Al Ahzab (33) : 21
d. Memiliki akhlaq yang mulia; shidiq, tabligh, amanah dan fathonah. QS. Al Qalam (18) : 4
e. Memiliki mu’jizat, QS. Al Qomar (54) : 1
f. Tersampaikan berita tentang kedatangannya, QS. Ash Shaff (61) : 6
g. Adanya berita kenabian, QS. Al Furqan (25) : 30
h. Hasil perbuatan seperti kader (sahabat), lingkungan dan tatanan kehidupan dan peradaban Islami, QS. Al Fath (48) : 29
a. Laki-laki yang berasal dari manusia, QS. Al Kahfi (18) : 110
b. Ma’sum terjaga dari kesalahan, QS. An Najm (53) : 2-5
c. Menjadi suri teladan, QS. Al Ahzab (33) : 21
d. Memiliki akhlaq yang mulia; shidiq, tabligh, amanah dan fathonah. QS. Al Qalam (18) : 4
e. Memiliki mu’jizat, QS. Al Qomar (54) : 1
f. Tersampaikan berita tentang kedatangannya, QS. Ash Shaff (61) : 6
g. Adanya berita kenabian, QS. Al Furqan (25) : 30
h. Hasil perbuatan seperti kader (sahabat), lingkungan dan tatanan kehidupan dan peradaban Islami, QS. Al Fath (48) : 29
B. Tugas Para Rasul
a. Umum
1. Menyampaikan risalah, QS Al Maidah (5) : 67
2. Memperkenalkan Al Khalik, QS. Ali Imran (3) : 190
3. Menjelaskan cara beribadah,
Hadits : “Shalatlah kamu seperti halnya aku shalat”. (HR. Bukhori, Muslim)
1. Menyampaikan risalah, QS Al Maidah (5) : 67
2. Memperkenalkan Al Khalik, QS. Ali Imran (3) : 190
3. Menjelaskan cara beribadah,
Hadits : “Shalatlah kamu seperti halnya aku shalat”. (HR. Bukhori, Muslim)
4. Menjelaskan pedoman hidup,
Hadits : “Rasulullah SAW bersabda: “ Barangsiapa yang dikehendaki Allah suatu kebaikan untuknya, Dia akan pandaikan dalam hal agama”. (HR. Bukhari, Muslim)
5. Mendidik
Berdasarkan Sirah Nabawiyah, menunjukkan bagaimana para sahabat belajar di rumah Arqom bin Abi Arqom.
Berdasarkan Sirah Nabawiyah, menunjukkan bagaimana para sahabat belajar di rumah Arqom bin Abi Arqom.
b. Khusus
1. Menegakkan din Allah, QS. Asy Syuura’ (42) : 13-15
2. Menegakkan khilafah, QS. An Nuur (24) : 55
3. Membina kader, QS. Ali Imran (3) : 104
4. Membuat konsep panduan da’wah, QS. Ali Imran (3) : 159
5. Melaksanakan panduan da’wah, QS. Al Baqarah (2) : 208
1. Menegakkan din Allah, QS. Asy Syuura’ (42) : 13-15
2. Menegakkan khilafah, QS. An Nuur (24) : 55
3. Membina kader, QS. Ali Imran (3) : 104
4. Membuat konsep panduan da’wah, QS. Ali Imran (3) : 159
5. Melaksanakan panduan da’wah, QS. Al Baqarah (2) : 208
Referensi :
1. Ma’rifatul Rasul, DR. Irwan Prayitno
2. Sirah Nabawiyah, DR. Ramadhan al Buthi
3. Ar Rasul Muhammad saw, Said Hawwa
4. Apakah anda berkepribadian muslim, DR. Ali Hashimi
1. Ma’rifatul Rasul, DR. Irwan Prayitno
2. Sirah Nabawiyah, DR. Ramadhan al Buthi
3. Ar Rasul Muhammad saw, Said Hawwa
4. Apakah anda berkepribadian muslim, DR. Ali Hashimi
0 komentar:
Posting Komentar